Blog  

Menolak Pembangunan SPAM Masyarakat Tiga Desa Demonstasi Ke Kantor PUPR, DPRD, Kejaksaan Dan Kantor Bupati Kabupaten Karo.

banner 120x600
banner 468x60

Beritarakyat.online | Tanah Karo – Kabanjahe, masyarakat tiga desa yaitu desa Kabung, Ujung Bandar dan Barus Julu, selasa (14/11/2023) mengadakan demonstrasi sebagai bentuk ungkapan protesnya atas ketidak setujuannya terkait pembangunan SPAM. Unjukrasa masyarakat ketiga desa ini dimulai dengan mendatangi kantor PUPR, setelah itu para demonstrasi ini menuju kantor DPRD dan sambil menunggu tanggapan dari DPRD masyarakat ini makan siang bersama di lingkungan kantor DPRD.

Setelah itu para pendemo menuju kantor Kejaksaan Negeri Kabanjahe dan melakukan orasi, tak luput dari penjagaan keamanan dari Aparat Kepolisian Resort Tanah Karo dan Satpol PP. Setelah menyampaikan apa keinginan dari ketiga desa itu yang mana agar pihak dari Kejaksaan Negeri Kabanjahe mengusut kasus dugaan korupsi di proyek SPAM ini, perwakilan masyarakat dari tiga desa yang menyampaikan orasi ini juga mengatakan bahwa di wilayah tiga desa itu juga banyak penebangan liar. Orasi yang dilakukan ketiga desa ini disambut dan ditanggapi oleh pihak Kejaksaan Negeri Kabanjahe dengan baik.

Jangan Lewatkan :  Persiapan Evenaquabike, Polres Tanah Karo Gotong Royong Membersihkan Pantai Sinalsal Tongging

Dari Kejaksaan Negeri Kabanjahe masyarakat ketiga desa ini beranjak menuju kantor Bupati, kedatangan masyarakat ini di sambut oleh Kepala Satpol PP Kabupaten Karo (Gelora Fajar) didampingi Hendra Michon,
terlihat yang hadir disitu Kadis PUPR (Eduward Sinulingga) Kabid Cipta Karya (Irma Sonya Gurusinga) dan beberapa stafnya.

Jangan Lewatkan :  Sidang Sorbatua Siallagan Ditunda, Akan Dilanjutkan Pada 3 Juli 2024

Namun harapan masyarakat ketiga desa ini yang mana ingin menyampaikan penolakannya yaitu meminta agar Bupati membatalkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari wilayah kehutanan sekitar desa Kabung ke desa Tanjung Barus supaya dibatalkan, tidak tersampaikan, karena Bupati (Cory S Sebayang) lagi tidak berada ditempat.

Menurut salahsatu masyarakat yang mewakili ketiga desa ini, Pak Sitepu (48) warga desa Kabung ” kami masyarakat menolak pembuatan SPAM itu, karena air yang kami pakai itu adalah air rembesan dari hutan, bukan dari mata air, yang mana sewaktu waktu bisa saja secara tiba tiba kering,” ujarnya.

Jangan Lewatkan :  Panen Raya di Tano Batak: Kebahagiaan dan Tantangan yang Dihadapi Komunitas Masyarakat Adat

Sekitar pukul 18.20 WIB, Demonstrasi ini bubar dengan tertib. Sampai berita ini dinaikkan belum ada keputusan dari pemerintah Kabupaten Karo.(Citra Yahuza).

banner 468x60