Baktiraja, Humbang Hasundutan – Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia pada 28 November, Hariara Institut bersama Satgas Penyelamatan Ekosistem Danau Toba, dipimpin Direktur Eksekutif Barita Lumban Batu, S.H., menggelar aksi penanaman pohon di kawasan Baktiraja, Humbang Hasundutan. Kegiatan ini bertujuan memulihkan ekosistem yang rusak akibat deforestasi sekaligus memperkuat upaya pelestarian lingkungan di sekitar Danau Toba.
Aksi penghijauan ini melibatkan siswa dan guru SD Negeri 095163 Simangulampe, sekolah yang terdampak longsor pada 1 Desember 2023. Penanaman pohon diharapkan tidak hanya mengurangi risiko bencana serupa, tetapi juga meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan.
Barita Lumban Batu, S.H., selaku anggota aktif Satgas Penyelamatan Ekosistem Danau Toba, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjaga hutan dan ekosistem Danau Toba.
“Penanaman pohon ini adalah wujud tanggung jawab kami untuk keberlanjutan ekosistem Danau Toba. Bersama siswa, guru, dan masyarakat, kami percaya langkah kecil ini dapat membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan dan masa depan generasi mendatang,” ungkap Barita.
Selama kegiatan, ratusan bibit pohon endemik ditanam. Acara ini juga menghadirkan edukasi lingkungan, termasuk manfaat hutan sebagai penahan air, pengendali erosi, dan pelindung pemukiman dari risiko bencana alam seperti longsor.
Hariara Institut mengapresiasi dukungan berbagai pihak, termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun, tokoh masyarakat, dan warga setempat. Semangat gotong royong ini menunjukkan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan.
Tentang Hariara Institut dan Satgas Penyelamatan Ekosistem Danau Toba
Hariara Institut adalah organisasi konservasi yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan strategis seperti Danau Toba.
Satgas Penyelamatan Ekosistem Danau Toba adalah tim yang berdedikasi untuk memulihkan keseimbangan ekologis kawasan Danau Toba melalui program konservasi dan edukasi masyarakat.
(Red)