Toba – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Toba berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan budaya dan pameran yang menampilkan potensi lokal. Beragam acara seperti perlombaan kreasi tor-tor tradisional, pameran hasil pertanian, serta produk UMKM turut memeriahkan peringatan hari jadi kabupaten ini.
Wakil Bupati Toba, Murphy Sitorus, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan ini menjadi momen refleksi atas perjalanan Kabupaten Toba sejak berdiri pada tahun 1999. Menurutnya, pembangunan yang telah dicapai perlu terus dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat.
“Capaian yang telah kita raih bersama patut kita apresiasi. Selanjutnya, kita harus terus meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Toba,” ujar Murphy saat membuka acara, Sabtu (8/3/2025).
Perayaan ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga bertujuan untuk menghidupkan kembali kecintaan masyarakat terhadap budaya Batak serta meningkatkan potensi ekonomi daerah. Murphy menekankan bahwa lomba tor-tor tradisional dapat mendorong generasi muda untuk tetap melestarikan budaya warisan leluhur, sementara pameran produk pertanian dan UMKM diharapkan mampu memperkenalkan hasil bumi dan produk lokal Kabupaten Toba kepada masyarakat luas.
“Lomba tor-tor ini bertujuan agar anak-anak muda semakin mencintai dan melestarikan budaya Batak. Sedangkan untuk produk pertanian dan UMKM, kita ingin memperkenalkannya ke pasar yang lebih luas agar semakin dikenal,” tambahnya.
Kepala SMA Negeri 1 Uluan, Juliber Simanjuntak, turut mengapresiasi adanya perlombaan tor-tor dalam rangka HUT Kabupaten Toba. Menurutnya, kegiatan ini memberi ruang bagi siswa untuk menyalurkan bakat sekaligus menjaga kelestarian budaya Batak.
“Siswa kami sangat antusias mengikuti lomba ini. Sekolah kami juga memiliki ekstrakurikuler budaya, salah satunya tor-tor. Jadi, lomba ini menjadi ajang untuk menyalurkan minat dan bakat mereka,” ujar Juliber.
Salah satu jenis tor-tor yang ditampilkan dalam perlombaan menggambarkan perjalanan dua remaja yang berkenalan, menjalin kasih, hingga akhirnya menikah. Tarian ini dipercaya merupakan salah satu cara yang digunakan leluhur Batak dalam mencari jodoh sambil tetap mempertahankan tradisi dan nilai budaya.
Dengan berbagai kegiatan budaya dan pameran yang diadakan, perayaan HUT ke-26 Kabupaten Toba tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga upaya memperkuat identitas daerah serta mengembangkan potensi lokal untuk masa depan yang lebih maju.
(Marhuarar Pangaribuan)